Showing posts with label Life Style. Show all posts
Showing posts with label Life Style. Show all posts

Monday, April 6, 2015

SMART TECHNOLOGY HONDA FOR SMART MOMs


Dear Moms...... mana suaranya......sudah pada ikutan blog  kontes yang satu ini apa belum? Yang belum ikut yuk buruan cap cus.

Kali ini saya mau cerita tentang mobilitas saya yang tinggi sebagai urban mommy heuheu...Mulai dari belanja ke pasar, antar jemput anak sekolah, ke kantor, arisan, pengajian , ngemol, dsb. Penting nggak sih disebutin satu-satu...*ya penting lah* biar pada tau ke-eksisan seorang urban mom seperti saya ini *eaaaa*.

Anyway, untuk menunjang segudang aktivitas tadi,  dibutuhkan partner mobilitas yang tangguh, gesit, stabil, dan yang paling penting dari yang terpenting bagi seorang mommy adalah IRIT. *Yaaaa kan....?* Apalagi untuk saya yang tinggal di pinggiran kota Semarang, yang kalau kemana-mana mengandalkan kendaraan roda dua.

Kalau urban moms pilihanya apa? Kalau saya nih, pilihan saya adalah HONDA MATIC VARIO 125 . Kenapa pilih HONDA moms? *Mau tau aja apa mau tau banget*. Yuukk disimak alasan saya memilih HONDA.

Teknologi Pintar Honda untuk Mommy Pintar. Gambar dari sini
Dari sejak pertama kali punya motor jaman beheula, keluarga besar  kami sudah menjatuhkan pilihan  ke HONDA. Kalau di tempat saya kata “motor” sudah  identik dengan HONDA. Sebagai contoh,  ada yang tanya, “tadi kesini naik apa?” Tidak perduli apa merk motornya, jawabnya pasti, “tadi kesini naik HONDA”.  Ha..ha.. Bukan tanpa alasan dong, orang lalu mengidentikan motor=honda. Pasti lah karena ketangguhanya sudah teruji dari berbagai zaman, sehingga merk tersebut menjadi mainstraim.* iya.apa iya...?*

Selain itu Moms, Tampilan keluaran motor HONDA selalu oke. Sssstttt untuk Vario ini saya suka karena bodynya bahenol kayak saya. #Eh...
Apalagi buat urban mom seperti saya. *biar bisa gaya dong* bagasi jok yang lega, bisa muat helm, atau belanjaan dan tentu saja cooler bag saya buat simpan ASIP yang cukup makan tempat itu. Pilihan warna juga banyak sesuai dengan karakter urban mom yang gesit dan aktif. Kalau saya sih suka merah..Keren kan!
Me & si Bahenol Dok. Pribadi
Nha..ini inti dari postingan saya ini, saya mau share kecanggihan TEKNOLOGI PINTAR  HONDA atau  HONDASMARTTECH . Biasanya nih ya...emak-emak pada jarang mau tau soal mesin mobil atau motor, bisanya cuma pakai saja. *ngaku deh* saya juga sih....:-) . Tetapi urusan service sudah ada ahlinya di Bengkel Resmi HONDA  he he he.
  
Soal teknologinya ,Mommys tak perlu risau,  karena kehandalan teknologi HONDA sudah teruji. Karena saya baik hati dan tidak sombong...*apaan seh..* Saya kasih tau ya  Honda Smart Technology buat Smart Moms...seperti kita-kita...*Tosss dulu Moms*

Dok Pribadi
  1. Mesin HONDA kini memakai  teknologi eSP. Eh...apaan tuh eSP?  eSP singkatan dari Enhanced Smart Power, yaitu peningkatan daya tahan, halus serta lebih bertenaga.  Apa dampak teknologi ini ke kendaraan kita?  Yang pertama, (sekali lagi ini sangat penting buat kita Moms), yaitu faktor ekonomi. Teknologi ini memungkinkan pembakaran yang sempurna. Dengan rotasi vertikal, akan meningkatkan efisiensi pembakaran dan aliran maksimal pada saat pencampuran bahan bakar dengan udara. Hasilnya penyebaran merata dan tentu saja lebih efisien. Teknologi ini juga minim gesek, sehingga mengurangi resiko energi terbuang percuma, hasilnya  hemat bahan bakar dan performa optimal juga ramah lingkungan. Ujung-ujungnya jadi IRIT kan? 
  2. Yang kedua dari Honda Smart Technology adalah PGM FI. Apaan lagi nih? PGM FI adalah Programmed Fuel Injection. 
    Gambar diambil dari sini 
    Teknologi PGM FI ini dikendalikan secara elektronik untuk memasok bahan bakar dan oksigen secara tepat sesuai kebutuhan mesin pada setiap keandaan. Sistem injeksi ini mengandalkan peran berbagai komponen sensor untuk mengirimkan sinyal informasi ke pusat konrol mesin ECM (Engine Control Module). Sinyal ini di terima lalu ECM memberi  sinya perintah pada  komponen keluaran di dalam mesin untuk menghasilkan tenaha optimal secara efisien dengan emisi yang ramah lingkungan.
  3. Fitur lain dari smart technology honda adalah Comby Brake System (CBS), yaitu sistem pengerman  yang membantu pengereman roda belakang dan depan secara optimal. Dengan menarik rem kiri, maka rem depan, rem belakang dapat berfungsi dengan tepat, jadi lebih aman Moms.
  4. Selain itu Teknologi pintar Honda juga menawarkan Idling Stop System (ISS), dimana mesin akan mati dengan sendirinya setelah berhenti dari 3 detik, dan akan menyala hanya dengan memutar tuas gas.
    Idling Stop, bikin hemat, sumber gambar disini
    Misalnya kalau kita sedang di lampu merah nih Moms, atau pas lagi keliling kompleks ketemu abang tukang sayur dimana kita hanya butuh belanja sebentar tanpa harus turun dari motor. Teknologi ini mencegah bahan bakar terbuang percuma, sementara performa aki dan mesin tetap OK. Balik-baliknya ke IRIT juga kan? *ngakak puas*.   Oh ya..kalau kita berhenti dan menurunkan standar  motor maka mesin akan mati secara otomatis. Ini sangat aman Moms, buat saya yang punya anak kecil dan suka explore pengin tau ini itu kalau di bonceng di depan.
  5. Eh..Moms...ada lagi lho, kepintaran teknologi HONDA, yang satu ini sangat penting buat urban Mom seperti saya. Saya kan bekerja di kampus....udah pada tau kaannn *PD abis*.  Saya suka  berangkat pagi-pagi. Selain jalan raya belum terlalu padat , juga  biar dapat tempat parkir yang nyaman, soalnya si Bahenol saya ini kan agak gede ya bodynya.
    HONDA dengan ABS sangat membantu
    Masih pagi bener sih baru satu dua motor yang parkir....eeehhhhh pas mau keluar istirahat atau setor ASIP....alamaakkkk tempat parkir sudah berubah jadi lautan motor. Kampus gitu loh..Huh.. #nyesek.  Payahnya karena faktor “U” saya suka lupa tadi parkir di sebelah mana..*ARRGGHHHH*. Pernah ngalamin nggak sihh?? Tapi kini tak risau lagi. Dengan kepintaran teknologi HONDA yaitu  Answer Back System (ABS), tinggal pencet maka teknologi yang memakai sinyal radio melalui remote ini akan mengirim sinyal ke motor kita, dan “bip-bip”, motor akan berbunyi dan lampu sein menyala. A..ha..itu dia motor bahenolku.
  6. Yang ini juga nggak kalah peting, teknologi  LED HEADLIGHT pada lampu HONDA, sangat hemat daya namun menghasilkan sorot yang terang.  Umur pakainya jauh lebih lama tentunya. *IRIT lagi kan...!* dan itu lho kalau kita stater motor secara otomatis lampu akan menyala, jadi nggak khawatir kena tilang gegara lupa menyalakan lampu motor di siang hari.
Gimana Moms...nggak salah pilih kan saya?? Yuukkk Cap Cus...buruan Test drive, dan share pengalaman Mommys di blog kontes ini ya...


Saturday, February 3, 2007

Don’t Judge a Book by its Cover

Jangan menilai sebuah buku dari sampulnya, begitulah kira-kira terjemahan bebas dari judul diatas. Ungkapan tersebut sudah lama saya dengar, sama dengan cara kita menilai seseorang, buku juga tidak hanya bisa dilihat dari tampang luarnya saja, isi mungkin lebih penting dari sampulnya.

Akan tetapi bagi saya, sampul buku tidak dapat dipisahkan dari sebuah karya tulis menulis secara keseluruhan, karena design sampul itu sendiri adalah sebuah karya yang juga patut dihargai. Saya selalu tertarik dengan sampul buku yang gambarnya bagus dan buru-buru saya buka halaman yang menyebutkan sang designer sampulnya. Bagaimana mereka bisa menuangkan isi cerita buku tersebut dalam satu lembar sampul. Lihatlah contoh-contoh sampul buku ini. Bukankan sebuah karya yang luar biasa?


Makanya saya agak kurang sependapat dengan ungkapan diatas, Cover sangat penting, apalagi karya-karya sastra atau buku-buku umum. Sampul harus mampu menggelitik daya imajinasi kita untuk membayangkan isi dari sebuah buku. Buku-buku yang bagus harus ditunjang oleh design sampul yang bagus, agar karyanya mejadi lebih sempurna. Meskipun banyak juga sampul yang menipu, yang tidak sebagus isinya.

Menghargai sebuah karya tulis adalah menghargai sebuag kerja invisible team, menghargai kerja editor, penyunting, designer sampul, penerbit, penterjemah dan tentu sang penulis sendiri.
Masih agak sulit bagi kita untuk memberi penghargaan akan karya-karya tulis. Kita tinggal dalam negara yang carut marut oleh berbagai permasalahan ekonomi, bencana, dan pertarungan politik yang bagai tiada akhir. Alih-alih mempromosikan budaya membaca dan menulis, harga buku yang berkualitas semakin tidak tejangkau oleh kebanyakan penduduk. Sehingga pembajakan buku pun menjadi bisnis yang lebih menguntungkan pembajak sekaligus meringankan para pembeli, siapa yang hendak disalahkan? Jangankan membeli buku, buat makan saja masih harus berfikir. Bagaimana mau mengekspresikan ide dalam tulisan, bila masih disibukan dengan urusan banjir, hutang, spp anak-anak yang belum terbayar yang juga butuh pemikiran daripada sekedar menuangkanya dalam ekspresi tulis, sedang perpustakaan umum tidak bisa menjadi alternatif sebagai lokasi yang layak dikunjungi, kecuali bagi para kutu buku..yang haus ilmu yang murah meriah..duh

Akan tetapi skeptisme pun tidak akan menyelesaikan masalah, kenapa tidak kita mulai dari, mencintai karya-karya orang-orang hebat yang mampu menuangkan imajinasi, ide, dan berbagi ilmunya melalui buku, lebih bagus lagi mencoba berbagi seperti mereka, saya teringat akan Pramoedya Ananta Toer, katanya “ Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi selama dia tidak menulis, dia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah, menulis adalah bekerja untuk keabadian”.

So..Dont judge books on your “koper” (baca: jangan hukum buku di dalam koper anda) artinya buku jangan cuma disimpan dalam koper, hargailah mereka dengan membacanya :-p, dan mulailah menulis..
Wassalam

Monday, December 4, 2006

“SECARA”

“Na sorry gue nggak bisa ketemu eloe malam ini “SECARA” gue masih ada kerjaan”

Itulah penggalan kalimat yang di ucapkan teman saya yang baru saja datang dari Jakarta, dilain kesempatan teman lain mengirimkan pesan singkatnya begini

“Na bagaimana kalau kita makan di AMPLAS (Ambarukmo Plaza-red) "SECARA" tempatnya asyik “

Manager komunikasi saya yang datang dari Jakarta, menggunakan kata "SECARA" secara bertubi-tubi pada setiap ucapannya tidak peduli nyambung atau tidak dengan kalimatnya.

Awalnya saya berfikir dia tidak bisa berbicara bahasa Indonesia dengan baik dan benar- tapi apa iya seorang manager komunikasi tidak bisa berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Lalu saya memberanikan diri menanyakanya padanya. Apakah dia sengaja menggunakan kata ”SECARA” tidak pada tempatnya, atau dia tidak tau kata sambung yang tepat apa?
Eh…dia malah mentertawakan saya…”Na… "SECARA" eloe kagak gaul sih!!”
Nah lho, rupanya SECARA sudah secara resmi menjadi bahasa gaul dan saya di bilang tidak gaul karena tidak menggunakannya.

Saya menemukan kecenderungan baru penggunaan kata “SECARA” menjadi kata sambung- meskipun tidak pada tempatnya. Walaupun saya bukan pemakai bahasa Indonesia yang baik dan benar, penempatan kata yang tidak tepat pada sebuah kalimat-kalimat terutama yang di ucapkan verbal tetap menjadi aneh di telinga saya. Parahnya ada seorang teman yang sudah mulai memakai SECARA dengan tidak pada tempatnya ke dalam bahasa surat menyurat elektronik resmi.

Saya kira televisi si magic screen yang turut menyebarkan trend berbahasa ini. Melihat acara-acara komedi yang marak di televisi, mereka menabur virus jargon-jargon bahasa baru yang dengan cepat menyebar dikalangan muda dan memakainya sebagai bagian dari bahasa sosial mereka. Kalangan muda sangat khawatir kalau sampai disebut “kurang gaul” apabila tidak memakai gahasa-bahasa yang trend di pakai saat ini.

Saya menjadi sangat prihatin dengan “pemerkosaan kalimat” untuk mengikuti trend…tapi yah saya bisa apa? SECARA saya bukan siapa-siapa…aduh..MÉNÉ KÉ TÉHÉ !!(mana ku tahu-red)

Yogyakarta October 2006